Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan tempat di mana Anda dapat menemukan berbagai macam orang dari seluruh Indonesia dan luar negeri. Semboyan negara ini adalah Bhinneka Tunggal Ika , atau “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Orang-orang dari seluruh penjuru membawa tradisi kuliner mereka dan menjadikan kota ini tempat yang menarik untuk makan. Mungkin karena keberagaman ini, kelompok etnis Jakarta sendiri, Betawi, dapat terabaikan. Namun, orang-orang dan makanan mereka memiliki pengaruh yang patut dicatat.

Asal usul suku Betawi bermula dari penjajahan Belanda pada abad ke-17. Suku Betawi merupakan campuran dari suku Sunda, Jawa, Portugis, Belanda, Arab, Tionghoa, dan pendatang lain yang datang ke Jakarta pada saat itu, sehingga mereka menjadi kelompok etnis terakhir yang terbentuk di Indonesia. Dengan demikian, pengaruh mereka sangat signifikan, dan kelompok etnis yang beragam ini memengaruhi banyak aspek tradisi dan makanan tradisional Betawi.

Ada banyak versi kuliner Betawi yang berbeda. Ada yang disajikan di restoran mewah, dan ada makanan yang dibuat oleh pedagang kaki lima . Lalu ada kuliner yang disajikan di restoran bertema Indonesia. Harga di restoran bertema Indonesia biasanya lebih mahal daripada pedagang kaki lima, tetapi tidak semahal restoran mewah. Untuk kuliner Betawi yang autentik, penduduk setempat hampir selalu menyarankan Anda untuk menghindari restoran mewah dan memesan salah satu dari 10 hidangan tradisional Betawi ini.

1. Kerak Telor

Kerak telor adalah hidangan telur dadar pedas. Hidangan ini terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan telur dan dibumbui dengan jahe, garam, gula, dan jahe harum. Hidangan ini biasanya disajikan dengan udang kering, bawang goreng, dan serundeng (kelapa parut goreng) di atasnya. Pada masa kolonial, kerak telor dianggap sebagai makanan istimewa yang hanya disajikan untuk pemerintah kolonial dan kelas atas Betawi. Sekarang, hidangan ini dianggap sebagai camilan murah dan dapat dibeli dari pedagang kaki lima.

2. Asinan Betawi

Ini adalah salad versi Betawi. Salad ini terbuat dari kecambah, tahu, selada, mentimun, acar kol, dan kacang tanah. Asinan Betawi diberi saus kacang, cuka, dan cabai yang menyegarkan, dan disajikan dengan kerupuk mie kuning, yang berasal dari Belanda.

3. Soto Betawi

Soto Betawi adalah sup yang terbuat dari daging sapi, jeroan, kentang goreng, dan tomat yang dimasak dalam kaldu susu sapi atau santan. Disajikan dengan bawang goreng, emping , jeruk nipis, acar mentimun, dan cabai sebagai pelengkap. Nasi putih biasanya disajikan bersama hidangan ini.

4. Nasi uduk

Nasi uduk (yang berarti nasi campur) yang populer dikonsumsi untuk sarapan atau makan malam adalah nasi yang dimasak dengan santan yang dibumbui dengan kayu manis, jahe, merica, pala, dan serai. Nasi ini biasanya disajikan bersama tahu goreng, telur goreng, ayam, tempe kering, tetapi juga disajikan dalam bungkusan daun pisang. Jangan lupa tambahkan cabai, yang merupakan makanan wajib di hampir setiap hidangan Indonesia.

5. Mie kangkung

Mi kangkung adalah sup ayam dan mi yang terbuat dari kangkung , ayam suwir, dan mi telur kuning. Mi kangkung disajikan dengan kuah kental yang terbuat dari tapioka dan kaldu ayam atau sapi yang dibumbui dengan bawang putih dan kecap manis. Mi kangkung biasanya disajikan dengan taburan bawang merah goreng di atasnya dan cabai di sampingnya, meskipun beberapa tempat menambahkan tauge, bakso, dan jamur juga.

6. Kue rangi

Makanan ringan tradisional yang terbuat dari tepung tapioka dan parutan kelapa. Kue berarti kue, dan ada beberapa jenis yang berbeda. Kue rangi dioles tipis lalu dimasak di atas wajan besi kecil dengan campuran gula merah dan pati yang dioleskan di atasnya. Pesanlah dari pedagang kaki lima dan lihat sendiri proses pembuatannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *